Minggu, 08 Februari 2009

KATA ORANG, STAN ITU "SAKWISE TAMAT ANTI NGLUYUR"

"STAN" sebuah kata yang begitu orang mendengarnya pasti akan tertegun heran. Mengapa ya? Ini tak lain tak bukan karena orang beranggapan bahwa untuk menjadi seorang mahasiswa STAN, diperlukan suatu usaha dan perjuangan yang tidak dapat dikatakan mudah. Maklum saja, persaingan untuk merebut kursi sebagai mahasiswa STAN sangatlah berat. Bayangkan saja, untuk USM STAN tahun 2007 kemarin, jumlah pendaftarnya sebanyak 125 ribu orang. Jumlah pendaftar tersebut sampai masuk rekor MURI untuk jumlah pendaftar ujian terbanyak. Nah,, dari 125 ribu pendaftar tersebut, hanya kurang lebih 2 ribu orang saja yang berhak menjadi mahasiswa STAN. Dengan kata lain, saat pengumuman hasil tes ujian saringan masuk STAN, terdapat 123 ribu orang yang menangis kecewa dan sedih karena gagal masuk STAN. Sedangkan 2 ribu orang yang lain, menangis bahagia karena cita-cita untuk masuk STAN telah tercapai. Karena tingkat persaingan yang sangat ketat, tak jarang seseorang baru menjadi mahasiswa STAN setelah mengikuti ujian saringan masuk STAN sebanyak 2 sampai 3 kali. Tak sedikit pula yang telah mengikuti ujian sebanyak 3 kali, namun dia belum dapat diterima menjadi mahasiswa di kampus STAN ini.

Ya, itulah sedikit gambaran tentang perjuangan banyak orang untuk dapat masuk menjadi mahasiswa STAN. Tak heran apabila begitu mendengar kata "STAN", seseorang pasti ikut merasakan bagaimana sulitnya masuk STAN karena dari cerita di atas , sudah dapat dipastikan bahwa mahasiswa STAN adalah mahasiswa terpilih, mahasiswa unggulan, mahasiswa berpotensi, mahasiswa pintar, dan mahasiswa terbaik di daerahnya masing-masing.

Sebagai perguruan tinggi kedinasan yang terdapat di Indonesia, STAN "menggodok" para mahasiswanya melalui sistem pendidikan yang ketat dan menerapkan prinsip-prinsip kejujuran. Hal ini dilakukan karena setelah lulus nanti, mahasiswa STAN langsung dapat bekerja di Departemen Keuangan sebagai pengawal keuangan negara. Tentunya sebagai pengawal keuangan negara, setiap saat teman bekerja mahasiswa nantinya adalah uang. Maka dari itu, prinsip-prinsip kejujuran telah diterapkan sejak dini di kampus STAN.

Berbicara masalah departemen Keuangan, setelah lulus nanti, mahasiswa STAN wajib untuk mengabdi kepada negara sebagai pegawai negeri sipil selama 10 tahun untuk pendidikan Diploma III dan 4 tahun untuk pendidikan Diploma I. Apakah semua lulusan STAN diangkat menjadi pegawai negeri sipil? Pertanyaan yang kerap dilontarkan mahasiswa STAN sendiri dan siswa SMA. Jawaban dari pertanyaaan tersebut adalah PASTI. Mengapa pasti? karena jumlah mahasiswa yang diterima di STAN setiap tahunnya selalu disesuaikan dengan jumlah pegawai di Departemen Keuangan yang keluar (pensiun) 3 tahun yang akan datang. Misalnya pada tahun 2008, STAN menerima 2 ribu mahasiswa baru. Nah, jumlah 2 ribu mahasiswa ini telah disesuaikan dan dihitung bahwa pada tahun 2011 (setelah mahasiswa baru tersebut lulus) nanti terdapat 2 ribu pegawai Departemen Keuangan yang pensiun. Artinya, belum ada dalam kamus besar STAN yang mengatakan bahwa terdapat lulusan STAN yang luntang lantung mencari pekerjaan di luar sana.

Singkat kata, masa depan mahasiswa STAN sudah sangat terjamin. Pekerjaan sudah ada ditangan kita saat lulus nanti. Sehingga, masyrakat Jawa yang pandai membuat suatu filosofi "memplesetkan" akronim STAN sebagai "Sakwise Tamat Anti Ngluyur" yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia memiliki arti bahwa setelah lulus nanti, mahasiswa STAN tidak ada yang mondar mandir kesana kemari untuk mencari pekerjaan.

1 komentar:

ano mengatakan...

Asal Jawa Tengah
Kuliah Banten
PKL Jawa Barat
Penempatan Jawa Timur




www.pbb-ano.blogspot.com