Minggu, 22 Februari 2009

SIAPA PASUKAN PUTIH YANG MUNCUL DI GAZA???

ALLAHU AKBAR..........
SUBHANALLAH..........

Sebuah keajaiban muncul di tanah para nabi, PALESTINA.
tentara zionis israel melihat pasukan lain selain hamas.
pasukan ini memakai pakaian serba putih........

salah seorang sopir ambulans terpaksa dihentikan oleh pasukan israel. mengapa?????
tentara israel tersebut mengintrograsi sang sopir karena di belakang ambulans yang dikendarai sang sopir, terdapat pasukan yang berpakaian putih.
"kamu hamas atau fatah?" tanya pasukan israel.
"saya bukan siapa2, saya hanya seorang sopir" jawab san sopir.
"lantas pasukan apa yang berpakaian serba putih yang berada di belakangmu?" tanya pasukan israel lagi.
karena sang sopir merasa tidak ada pasukan yang mengikutinya di belakang, maka sang sopir tersebut menjawab, "saya tidak tahu apa2. dari tadi tidak ada yang mengikuti saya."

lantas,,, siapakah pasukan berpakaian putih tersebut.........
MAHA BESAR ALLAH......

Minggu, 08 Februari 2009

KATA ORANG, STAN ITU "SAKWISE TAMAT ANTI NGLUYUR"

"STAN" sebuah kata yang begitu orang mendengarnya pasti akan tertegun heran. Mengapa ya? Ini tak lain tak bukan karena orang beranggapan bahwa untuk menjadi seorang mahasiswa STAN, diperlukan suatu usaha dan perjuangan yang tidak dapat dikatakan mudah. Maklum saja, persaingan untuk merebut kursi sebagai mahasiswa STAN sangatlah berat. Bayangkan saja, untuk USM STAN tahun 2007 kemarin, jumlah pendaftarnya sebanyak 125 ribu orang. Jumlah pendaftar tersebut sampai masuk rekor MURI untuk jumlah pendaftar ujian terbanyak. Nah,, dari 125 ribu pendaftar tersebut, hanya kurang lebih 2 ribu orang saja yang berhak menjadi mahasiswa STAN. Dengan kata lain, saat pengumuman hasil tes ujian saringan masuk STAN, terdapat 123 ribu orang yang menangis kecewa dan sedih karena gagal masuk STAN. Sedangkan 2 ribu orang yang lain, menangis bahagia karena cita-cita untuk masuk STAN telah tercapai. Karena tingkat persaingan yang sangat ketat, tak jarang seseorang baru menjadi mahasiswa STAN setelah mengikuti ujian saringan masuk STAN sebanyak 2 sampai 3 kali. Tak sedikit pula yang telah mengikuti ujian sebanyak 3 kali, namun dia belum dapat diterima menjadi mahasiswa di kampus STAN ini.

Ya, itulah sedikit gambaran tentang perjuangan banyak orang untuk dapat masuk menjadi mahasiswa STAN. Tak heran apabila begitu mendengar kata "STAN", seseorang pasti ikut merasakan bagaimana sulitnya masuk STAN karena dari cerita di atas , sudah dapat dipastikan bahwa mahasiswa STAN adalah mahasiswa terpilih, mahasiswa unggulan, mahasiswa berpotensi, mahasiswa pintar, dan mahasiswa terbaik di daerahnya masing-masing.

Sebagai perguruan tinggi kedinasan yang terdapat di Indonesia, STAN "menggodok" para mahasiswanya melalui sistem pendidikan yang ketat dan menerapkan prinsip-prinsip kejujuran. Hal ini dilakukan karena setelah lulus nanti, mahasiswa STAN langsung dapat bekerja di Departemen Keuangan sebagai pengawal keuangan negara. Tentunya sebagai pengawal keuangan negara, setiap saat teman bekerja mahasiswa nantinya adalah uang. Maka dari itu, prinsip-prinsip kejujuran telah diterapkan sejak dini di kampus STAN.

Berbicara masalah departemen Keuangan, setelah lulus nanti, mahasiswa STAN wajib untuk mengabdi kepada negara sebagai pegawai negeri sipil selama 10 tahun untuk pendidikan Diploma III dan 4 tahun untuk pendidikan Diploma I. Apakah semua lulusan STAN diangkat menjadi pegawai negeri sipil? Pertanyaan yang kerap dilontarkan mahasiswa STAN sendiri dan siswa SMA. Jawaban dari pertanyaaan tersebut adalah PASTI. Mengapa pasti? karena jumlah mahasiswa yang diterima di STAN setiap tahunnya selalu disesuaikan dengan jumlah pegawai di Departemen Keuangan yang keluar (pensiun) 3 tahun yang akan datang. Misalnya pada tahun 2008, STAN menerima 2 ribu mahasiswa baru. Nah, jumlah 2 ribu mahasiswa ini telah disesuaikan dan dihitung bahwa pada tahun 2011 (setelah mahasiswa baru tersebut lulus) nanti terdapat 2 ribu pegawai Departemen Keuangan yang pensiun. Artinya, belum ada dalam kamus besar STAN yang mengatakan bahwa terdapat lulusan STAN yang luntang lantung mencari pekerjaan di luar sana.

Singkat kata, masa depan mahasiswa STAN sudah sangat terjamin. Pekerjaan sudah ada ditangan kita saat lulus nanti. Sehingga, masyrakat Jawa yang pandai membuat suatu filosofi "memplesetkan" akronim STAN sebagai "Sakwise Tamat Anti Ngluyur" yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia memiliki arti bahwa setelah lulus nanti, mahasiswa STAN tidak ada yang mondar mandir kesana kemari untuk mencari pekerjaan.

KARENA KITA SOLUSI PEMERINTAH, BUKAN PEMBUAT MASALAH

STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) Jakarta merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang terdapat di Indonesia. Banyak siswa lulusan SMA se-Indonesia yang berjuang mati-matian untuk menjadi mahasiswa sekolah yang terletak di kawasan Bintaro Jakarta ini. Apa ya yang membuat STAN begitu istimewa di mata para siswa SMA?
Dilihat dari segi bangunan, tentu STAN bukanlah sebuah perguruan tinggi elite yang bangga dengan gedung-gedung perkuliahan mereka yang bagus. Dilihat dari segi perkuliahannya, tentu STAN bukanlah sebuah perguruan tinggi glamour yang bangga dengan gaya fashion berpakaian para mahasiswanya. Lantas, apa ya yang istimewa dari STAN? Tentu saja mereka--siswa lulusan SMA--ingin masuk STAN karena mereka berharap bisa mengenyam pendidikan dan langsung kerja setelah lulus nanti. Apapun kondisi STAN, tentu mereka tidak akan memperdulikannya karena tujuan utama kita kuliah di STAN adalah untuk mencari ilmu. Bukan untuk mencari kampus dengan gedung yang megah atau pamer gaya berpakaian kita di kampus. Sangatlah tidak bijak apabila kita yang telah menjadi mahasiswa STAN ini, justru tidak bangga dengan kampus kita sendiri hanya karena melihat sisi bangunan maupun fasilitas di STAN.

Mahasiswa menjadi ujung tombak pembangunan di negara kita karena diharapkan nantinya, seorang mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah mereka peroleh untuk memajukan bangsa kita tercinta. namun, pertanyaannya sekarang, apakah semua mahasiswa di Indonesia dapat berlaku demikian? tentu saja tidak. Saat ini sudah banyak mahasiswa dari perguruan tinggi ternama di Indonesia yang setelah lulus malah "betah" menganggur di rumah. Itulah yang menyebabkan masalah di negeri ini kian kompleks. Masalah pengangguran terus tumbuh subur tanpa ada solusi yang nampak dari semua golongan. Lalu, siapa yang patut dipersalahkan atas semua kejadian ini? sungguh tidak pantas apabila kita kita memperdebatkan jawaban dari pertanyaan di atas. Yang paling penting saat ini adalah bagaiman untuk menyelesaikan masalah di atas.

Kembali lagi pada STAN, memang STAN bukanlah segalanya. Dunia belum kiamat, indonesia belum hancur apabila kita tidak lolos ujian masuk STAN. Tapi, segalanya bisa berawal dari STAN. Dengan masuk STAN, sejak awal kita telah dididik untuk menjadi pengawal keuangan negara setelah lulus nanti. Tentu sebagai perguruan tinggi kedinasan, lulusan telah dijamin untuk diangkat menjadi CPNS di departemen keuangan. Insya ALLAH tidak ada yang menganggur. Itulah yang disebut sebagai segala bisa berawal dari STAN. Kita bukanlah masalah negeri ini. Kita bukanlah mahasiswa "ecek-ecek" di negeri ini. Kita bukanlah mahasiswa perusuh. Kita bukanlah penyumbang pengangguran di negeri ini. Kita adalah mahasiswa berkompeten. Kita adalah mahasiswa unggulan yang siap mengabdikan diri kita untuk negara. Yang siap menyelesaikan masalah-masalah di negeri ini. Yang siap menjadi bagian dari penyelesaian masalah.

Karena kita--mahasiswa STAN--adalah solusi pemerintah, bukan pembuat masalah.